10 Tempat Wisata di Demak yang Wajib Dikunjungi - Jika Anda sedang berwisata ke Semarang, tak ada salahnya mengunjungi kota kecil di sebelah utaranya yaitu kota Demak. Ya, kota bersejarah yang sering disebut sebagai kota wali ini mempunyai berbagai tempat wisata yang sanggup dikunjungi. Mulai dari wisata religi, wisata spiritual, wisata budaya, wisata alam bahkan wisata industri kerajinan. Apa saja tempat wisata di Demak yang harus dikunjungi? Berikut rangkumannya untuk Anda.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak ini yaitu tempat ibadah yang merupakan peninggalan wali songo dan Sultan Fatah. Usia masjid ini lebih dari setengah abad. Bangunan bersahaja ini mempuyai filosofi yang sarat makna. Terdapat tiga trap atap pada tumpangnya yang melambangkan islam, iman, ihsan. Dari arsitektur masjid inilah yang kemudian banyak menginspirasi masjid-masjid lainnya di seluruh pelosok Indonesia. Terdapat empat soko guru utama yang dibentuk oleh para Wali di dalam ruangan utamanya. Ada pula delapan tiang penyangga serambi masjid yang merupakan derma dari Raja Majapahit yaitu ayahnya Sultan Fatah.
2. Museum Masjid Agung Demak
Museum Masjid Agung Demak terletak di sebelah utara masjid Masjid Agung Demak. Terdapat banyak peninggalan di dalamnya menyerupai pintu orisinil bangunan masjid pada awal dibangun, gentong-gentong dari Campa, bedhug, kitab-kitab dan serat-serat yang ditulis oleh para Sunan atau Wali, miniatur bangunan masjid dan ilustrasi bentuk masjid semenjak awal berdiri 500 tahun yang kemudian berikut perubahan dan renovasinya hingga kini ini.
3. Makam Sunan Kalijogo
Sunan Kalijogo terkenal sebagai salah satu wali yang berbagi fatwa Islam di pulau Jawa dengan cara-cara yang bijak dan ramah. Cara Beliau yaitu dengan menyisipkannya melalui seni dan budaya menyerupai wayang dan tembang-tembang Jawa. Lokasi makam Sunan Kalijogo berada sekitar 4 km dari masjid Agung Demak yakni di tempat Kadilangu.
4. Wisata Hutan Mangrove Morosari Sayung
Banyak orang yang belum mengetahui adanya objek wisata di Demak yang satu ini. Padahal di Morosari Sayung Demak ini tersimpan keindahan hutan mangrove atau bakau. Disini, Anda sanggup menikmati pemandangan indah sunset sambil menikmati suasana alam yang masih asri dengan udara sejuk bahari yang berbariskan pepohonan bakau yang membentang serta pemandangan ratusan bangau putih yang bertengger ataupun beterbangan di sekitar sana.
Lokasi taman mangrove ini berada di kecamatan Sayung, desa bedono, Kabupaten Demak. Untuk susukan masuk dari gapura memang kondisi jalan masih ekstrim lantaran banyak jalan berlubang dan sempit akan tetapi di setiap perjalanan Anda disuguhi suasana tambak bandeng yang luas serta kanan kiri terdapat pemandangan pohon bakau yang terbentang dan berjejer serta banyaknya bangau putih yang beterbangan.
Ada dua cara untuk menuju hutan mangrove, pertama dengan naik bahtera dan yang kedua naik kendaraan motor. Apabila dengan perahu, Anda harus membayar biaya sewanya sekitar 50 ribu hingga 70 ribu.
Ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi oleh pengunjung selama berada di hutan mangrove ini. Anda harus mengenakan bapakaian yang sopan dan untuk para pasangan dihentikan bergandengan lantaran di area tersebut terdapat makam Syekh Abdullah Mudzakir.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri Paling Menarik
5. Pantai Morosari
Sudah pernahkah Anda mendengar perihal Pantai Morosari atau Tambaksari? Pantai di Sayung, Demak ini letaknya tidak terlalu jauh dari Semarang. Perjalanan dari Semarang ke Demak membutuhkan waktu sekitar satu jam. Pantai Morosari hampir sama menyerupai Pantai Marina di Semarang, tetapi Pantai Morosari ini lebih sepi pengunjungnya. Disini Anda juga akan menemukan hutan mangrove.
Biasanya seminggu setelah hari raya Idul Fitri, banyak pengunjung dari aneka macam tempat berdatangan ke pantai Moro Demak untuk menyaksikan perlombaan bahtera dayung dan sedekah laut. Tradisi ini biasa disebut sebagai tradisi Syawalan, ada pula yang menyebutnya sebagai Lomban.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Semarang Jawa Tengah yang Terkenal
6. Sentra Batik Demak
Ternyata Demak juga mempunyai kekayaan lokal yang terinspirasi dari khasanah kearifan lokal. Ada aneka macam motif batik yang diambil dari stilasi aneka macam hasil alam tempat dan elemen-elemen dalam Masjid Agung Demak. Anda sanggup melihat pribadi proses pembuatan batik ini dari materi mentah hingga jadi, sekaligus Anda juga sanggup berbelanja di sana.
7. Sentra Kerajinan Kaligrafi
Berbagai macam souvenir khas Demak sanggup Anda dapatkan di kios sekitar Masjid Agung. Namun Anda juga sanggup mendatangi pribadi pusat kerajinan untuk sanggup melihat dari erat proses pembuatannya. Dan tentunya sanggup melihat lebih banyak lagi pilihan yang sanggup Anda beli.
8. Sentra Kerajinan Rebana
Selain tembang dan wayang, rebana dan marawis merupakan seni dan budaya yang menjadi tradisi serta pujian Demak. Di pusat kerajinan ini Anda sanggup mengenal banyak jenis elemen dalam permainan rebana dan marawis. Seperti nama, fungsi dan filosofinya. Hasil produksi disini ternyata juga dikirim ke seluruh tempat Indonesia.
9. Wisata Agrowisata Belimbing dan Jambu Merah Delima
Mungkin sudah banyak orang yang tahu jikalau belimbing merupakan makanan khas Demak, alasannya yaitu Sunan Kalijogo pun juga mempopulerkan tembang lir ilir gubahan Sunan Bonang ini. Jika Anda ingin berkunjung, Wisata agro buah belimbing dan buah jambu merah delima ini berada di tempat Betokan.
Baca juga: 15 Daftar Tempat Wisata Kuliner di Bandung Terfavorit
10. Grebeg Besar Demak
Tradisi Grebeg Besar Demak berlangsung selama bulan Dzulhijjah atau bulan Haji. Di malam sebelum hari Idul Adha yakni tanggal 9 Dzulhijah, arak-arakan tumpeng songo akan digiring dari pendopo kabupaten menuju masjid Agung Demak. Setelah rangkaian program pengajian dan sebagainya selesai, para pengunjung ikut menikmati tumpeng songo ini di serambi masjid. Besoknya tanggal 10 Dzulhijjah setelah sholat Idul Adha, puncak program grebeg besar berlangsung. Anda sanggup melihat para prajurit patang puluhan mengiringi bupati dan staf berarak dari masjid Agung Demak menuju makam Kadilangu untuk melaksanakan penjamasan pusaka peninggalan wali dan kerajaan Demak.
Masjid Agung Demak |
Masjid Agung Demak ini yaitu tempat ibadah yang merupakan peninggalan wali songo dan Sultan Fatah. Usia masjid ini lebih dari setengah abad. Bangunan bersahaja ini mempuyai filosofi yang sarat makna. Terdapat tiga trap atap pada tumpangnya yang melambangkan islam, iman, ihsan. Dari arsitektur masjid inilah yang kemudian banyak menginspirasi masjid-masjid lainnya di seluruh pelosok Indonesia. Terdapat empat soko guru utama yang dibentuk oleh para Wali di dalam ruangan utamanya. Ada pula delapan tiang penyangga serambi masjid yang merupakan derma dari Raja Majapahit yaitu ayahnya Sultan Fatah.
2. Museum Masjid Agung Demak
Museum Masjid Agung Demak terletak di sebelah utara masjid Masjid Agung Demak. Terdapat banyak peninggalan di dalamnya menyerupai pintu orisinil bangunan masjid pada awal dibangun, gentong-gentong dari Campa, bedhug, kitab-kitab dan serat-serat yang ditulis oleh para Sunan atau Wali, miniatur bangunan masjid dan ilustrasi bentuk masjid semenjak awal berdiri 500 tahun yang kemudian berikut perubahan dan renovasinya hingga kini ini.
3. Makam Sunan Kalijogo
Sunan Kalijogo terkenal sebagai salah satu wali yang berbagi fatwa Islam di pulau Jawa dengan cara-cara yang bijak dan ramah. Cara Beliau yaitu dengan menyisipkannya melalui seni dan budaya menyerupai wayang dan tembang-tembang Jawa. Lokasi makam Sunan Kalijogo berada sekitar 4 km dari masjid Agung Demak yakni di tempat Kadilangu.
4. Wisata Hutan Mangrove Morosari Sayung
Banyak orang yang belum mengetahui adanya objek wisata di Demak yang satu ini. Padahal di Morosari Sayung Demak ini tersimpan keindahan hutan mangrove atau bakau. Disini, Anda sanggup menikmati pemandangan indah sunset sambil menikmati suasana alam yang masih asri dengan udara sejuk bahari yang berbariskan pepohonan bakau yang membentang serta pemandangan ratusan bangau putih yang bertengger ataupun beterbangan di sekitar sana.
Lokasi taman mangrove ini berada di kecamatan Sayung, desa bedono, Kabupaten Demak. Untuk susukan masuk dari gapura memang kondisi jalan masih ekstrim lantaran banyak jalan berlubang dan sempit akan tetapi di setiap perjalanan Anda disuguhi suasana tambak bandeng yang luas serta kanan kiri terdapat pemandangan pohon bakau yang terbentang dan berjejer serta banyaknya bangau putih yang beterbangan.
Ada dua cara untuk menuju hutan mangrove, pertama dengan naik bahtera dan yang kedua naik kendaraan motor. Apabila dengan perahu, Anda harus membayar biaya sewanya sekitar 50 ribu hingga 70 ribu.
Ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi oleh pengunjung selama berada di hutan mangrove ini. Anda harus mengenakan bapakaian yang sopan dan untuk para pasangan dihentikan bergandengan lantaran di area tersebut terdapat makam Syekh Abdullah Mudzakir.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri Paling Menarik
5. Pantai Morosari
Sudah pernahkah Anda mendengar perihal Pantai Morosari atau Tambaksari? Pantai di Sayung, Demak ini letaknya tidak terlalu jauh dari Semarang. Perjalanan dari Semarang ke Demak membutuhkan waktu sekitar satu jam. Pantai Morosari hampir sama menyerupai Pantai Marina di Semarang, tetapi Pantai Morosari ini lebih sepi pengunjungnya. Disini Anda juga akan menemukan hutan mangrove.
Biasanya seminggu setelah hari raya Idul Fitri, banyak pengunjung dari aneka macam tempat berdatangan ke pantai Moro Demak untuk menyaksikan perlombaan bahtera dayung dan sedekah laut. Tradisi ini biasa disebut sebagai tradisi Syawalan, ada pula yang menyebutnya sebagai Lomban.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Semarang Jawa Tengah yang Terkenal
6. Sentra Batik Demak
Ternyata Demak juga mempunyai kekayaan lokal yang terinspirasi dari khasanah kearifan lokal. Ada aneka macam motif batik yang diambil dari stilasi aneka macam hasil alam tempat dan elemen-elemen dalam Masjid Agung Demak. Anda sanggup melihat pribadi proses pembuatan batik ini dari materi mentah hingga jadi, sekaligus Anda juga sanggup berbelanja di sana.
7. Sentra Kerajinan Kaligrafi
Berbagai macam souvenir khas Demak sanggup Anda dapatkan di kios sekitar Masjid Agung. Namun Anda juga sanggup mendatangi pribadi pusat kerajinan untuk sanggup melihat dari erat proses pembuatannya. Dan tentunya sanggup melihat lebih banyak lagi pilihan yang sanggup Anda beli.
8. Sentra Kerajinan Rebana
Selain tembang dan wayang, rebana dan marawis merupakan seni dan budaya yang menjadi tradisi serta pujian Demak. Di pusat kerajinan ini Anda sanggup mengenal banyak jenis elemen dalam permainan rebana dan marawis. Seperti nama, fungsi dan filosofinya. Hasil produksi disini ternyata juga dikirim ke seluruh tempat Indonesia.
9. Wisata Agrowisata Belimbing dan Jambu Merah Delima
Mungkin sudah banyak orang yang tahu jikalau belimbing merupakan makanan khas Demak, alasannya yaitu Sunan Kalijogo pun juga mempopulerkan tembang lir ilir gubahan Sunan Bonang ini. Jika Anda ingin berkunjung, Wisata agro buah belimbing dan buah jambu merah delima ini berada di tempat Betokan.
Baca juga: 15 Daftar Tempat Wisata Kuliner di Bandung Terfavorit
10. Grebeg Besar Demak
Tradisi Grebeg Besar Demak berlangsung selama bulan Dzulhijjah atau bulan Haji. Di malam sebelum hari Idul Adha yakni tanggal 9 Dzulhijah, arak-arakan tumpeng songo akan digiring dari pendopo kabupaten menuju masjid Agung Demak. Setelah rangkaian program pengajian dan sebagainya selesai, para pengunjung ikut menikmati tumpeng songo ini di serambi masjid. Besoknya tanggal 10 Dzulhijjah setelah sholat Idul Adha, puncak program grebeg besar berlangsung. Anda sanggup melihat para prajurit patang puluhan mengiringi bupati dan staf berarak dari masjid Agung Demak menuju makam Kadilangu untuk melaksanakan penjamasan pusaka peninggalan wali dan kerajaan Demak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar